Catatanjabar.com – SUKABUMI, Jalan darurat sepanjang 175 meter di Kampung Ciguha, Desa Mekarsari, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, kembali menjadi perhatian setelah beberapa kendaraan, termasuk bus Damri, mengalami kesulitan melintas. Kondisi jalan yang licin dan belum stabil, akibat struktur tanah yang masih muda, menyebabkan kendaraan sulit menanjak dan bahkan tergelincir. Peristiwa ini memaksa penumpang bus Damri jurusan Sagaranten-Surade untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Jalan tersebut dibuka pada Desember 2024 sebagai jalur alternatif setelah jalan utama mengalami kerusakan akibat bencana pergerakan tanah. Meskipun telah dilakukan dua kali pengerasan (5-19 Januari 2025 dan 18 Februari 2025) di lahan milik Perhutani, jalan selebar 4 meter ini masih belum mampu menahan beban kendaraan berat.
Ami, Kasubag Tata Usaha (TU) UPTD PU Wilayah Sagaranten, menjelaskan bahwa kondisi tanah yang masih labil dan mudah berubah saat hujan menjadi penyebab utama masalah ini. Ia merekomendasikan agar jalan tersebut tidak dilalui kendaraan berat setidaknya selama enam bulan ke depan untuk memungkinkan pemadatan tanah secara optimal. Pihaknya terus memantau kondisi jalan dan berkoordinasi untuk menjaga akses masyarakat, seraya mengimbau masyarakat untuk bersabar, memahami situasi, dan menghindari penggunaan jalan dengan beban berlebih.
Dinas PU Kabupaten Sukabumi melalui UPTD PU Sagaranten telah mengusulkan pengaspalan jalan ini dalam agenda kerja tahun 2025, dengan harapan dapat segera direalisasikan untuk menjamin keamanan dan kelayakan jalan bagi pengguna.
Red/SNI
















