Menu

Mode Gelap

Nasional · 1 Okt 2023 05:15 WIB ·

Kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi, H. Asep Japar, Sampaikan Ucapan Selamat Hari Kesaktian Pancasila dan Maknanya


 Kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi, H. Asep Japar, Sampaikan Ucapan Selamat Hari Kesaktian Pancasila dan Maknanya Perbesar

Kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi, H. Asep Japar, Sampaikan Ucapan Selamat Hari Kesaktian Pancasila dan Maknanya

Sukabumi, catatanjabar.com, 1 Oktober 2023, Laporan:sbr/inf/DPU.

SUKABUMI -Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi, H. Asep Japar mengucapkan Selamat Hari Kesaktian Pancasila. Hal itu disampaikannya dalam peringatan 1 Oktober 2023 yang ditengarai dan diperingati seluruh masyarakat Indonesia sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

“Hari bersejarah ini berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September (G30S) PKI yang terjadi pada tahun 1965. Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat,” ucap sosok yang karib disapa Asjap tersebut.

Disampaikannya, peristiwa tersebut menjadi salah satu sejarah kelam bagi bangsa Indonesia. Pada peristiwa tersebut 6 jenderal dan 1 perwira militer terbunuh dan dimasukkan ke sumur Lubang Buaya.

“Mari kita ingat dan kaji sejarahnya,” ucap Asjap.

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Kedudukan Pancasila sempat mengalami berbagai tantangan salah satunya pada peristiwa Gerakan 30 September (G30S) PKI. Gerakan pemberontakan tersebut mengancam eksistensi Pancasila dan ideologi bangsa Indonesia.

Pada 1 Oktober 1965 dini hari, anggota yang tergabung dalam G30S PKI melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap enam jenderal dan beberapa orang lainnya. Tindakan tersebut merupakan upaya kudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana (Cakrabirawa) yang dianggap loyal kepada PKI.

Berikut enam pejabat tinggi Angkatan Darat yang menjadi korban dalam peristiwa G30S PKI:

Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi)

Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)

Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan)

Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)

Brigjen Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)

Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)

Selain keenam perwira tersebut, ada juga beberapa orang lainnya yang juga turut menjadi korban diantaranya:

Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr. J. Leimena)

Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)

Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)

Usai melakukan pembunuhan terhadap beberapa perwira TNI AD, PKI berhasil menguasai 2 saranan komunikasi yakni studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan kantor telekomunikasi yang terletak di Jalan Merdeka Selatan. Melalui kedua sarana tersebut, PKI mengimbau rakyat untuk menciptakan

Melalui kedua sarana tersebut, mereka secara terang-terangan menyiarkan tentang Gerakan 30 September yang ditujukan kepada para perwira tinggi anggota “Dewan Jenderal” yang akan mengadakan kudeta terhadap pemerintah. Tidak hanya itu mereka juga mengumumkan pula terbentuknya “Dewan Revolusi” yang diketuai oleh Letkol Untung Sutopo.

Kemudian pada tanggal 6 Oktober Soekarno dengan sigap mengimbau rakyat untuk menciptakan persatuan nasional, yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para korban untuk menghentikan kekerasan.

Sementara Biro Politik dari Komite Sentral PKI segera menganjurkan semua anggota dan organisasi-organisasi massa untuk mendukung “pemimpin revolusi Indonesia” dan tidak melawan angkatan bersenjata.

Singkat cerita, pada tanggal 16 Oktober 1965, Soekarno melantik Mayjen Soeharto menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat di Istana Negara. Berikut kutipan amanat Presiden Soekarno kepada Soeharto pada saat Soeharto disumpah.

“Saya perintahkan kepada Jenderal Mayor Soeharto, sekarang Angkatan Darat pimpinannya saya berikan kepadamu, buatlah Angkatan Darat ini satu Angkatan daripada Republik Indonesia.

Angkatan Bersenjata daripada Republik Indonesia yang sama sekali menjalankan Panca Azimat Revolusi, yang sama sekali berdiri di atas Trisakti, yang sama sekali berdiri di atas Nasakom, yang sama sekali berdiri di atas prinsip Berdikari, yang sama sekali berdiri atas prinsip Manipol-USDEK.

Manipol-USDEK telah ditentukan oleh lembaga kita yang tertinggi sebagai haluan negara Republik Indonesia. Dan oleh karena Manipol- USDEK ini adalah haluan daripada negara Republik Indonesia, maka dia harus dijunjung tinggi, dijalankan, dipupuk oleh semua kita.

Oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Kepolisian Negara. Hanya jikalau kita berdiri benar-benar di atas Panca Azimat ini, kita semuanya, maka barulah revolusi kita bisa jaya.

Soeharto sebagai panglima Angkatan Darat dan sebagai Menteri dalam kabinetku, saya perintahkan engkau, kerjakan apa yang kuperintahkan kepadamu dengan sebaik-baiknya. Saya doakan Tuhan selalu beserta kita”

Lima bulan setelah pelantikan tepatnya pada tanggal 11 Maret 1966, Soekarno memberi Soeharto kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah Sebelas Maret.

Ia memerintahkan kepada Soeharto untuk mengambil “langkah-langkah yang sesuai” untuk mengembalikan ketenangan dan untuk melindungi keamanan pribadi dan wibawanya.

Kekuatan tak terbatas ini lantas digunakan pertama kali oleh Soeharto untuk melarang PKI. Namun, Soekarno tetap dipertahankan sebagai Presiden Tituler Diktatur Militer itu sampai Maret 1967 Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya.(1)

Untuk mengenang peristiwa yang hampir mengancam keberadaan ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, pemerintah Orde Baru menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila melalui Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tertanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966).(2)

Makna Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila memiliki makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Makna tersebut dapat dilihat dari dua aspek yakni aspek sejarah dan aspek aktual.

Dari aspek sejarah, Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI. Para pahlawan revolusi ini adalah simbol dari semangat juang dan pengorbanan untuk mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia.

Pancasila adalah hasil dari perjuangan dan kesepakatan bersama bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan dari penjajahan. Pancasila juga merupakan rumusan nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara dari aspek aktual, Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat.

Rasa nasionalisme dan patriotisme ini dapat ditunjukkan dengan cara mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dari segala bentuk ancaman dan gangguan.

Ancaman dan gangguan ini dapat berupa ideologi-ideologi asing yang tidak sesuai dengan Pancasila, serta isu-isu yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.

Di Hari Kesaktian Pancasila masyarakat dapat mengambil hikmah dari peristiwa G30S/PKI. Hikmah ini dapat kita ambil dengan cara belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu, serta tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mengadu domba dan menimbulkan konflik di antara masyarakat. (3)

Tema Hari Kesaktian Pancasila 2023

Tema Hari Kesaktian Pancasila 2023 tercantum dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 31328/MPK.F/TU.02.03/2023 tentang Penyelenggaraan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2023.

“untuk tema yang diusung pada peringatan tahun ini adalah “Pancasila Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Maju”,” pungkasnya.

Red/SNI

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 7 kali

Baca Lainnya

Pasangan Asep Japar dan Andreas Resmi Mendaftar ke KPU Sukabumi, Disambut Antusias Warga

28 Agustus 2024 - 05:25 WIB

GWK Jadi Saksi Deklarasi Pasangan Asep-Andreas: “Kami Siap Membangun Sukabumi Lebih Baik

27 Agustus 2024 - 22:39 WIB

Pemeliharaan Jalan Babakanjaya-Bojonglongok: Dinas PU Sukabumi Pastikan Kelancaran Akses Transportasi

23 Agustus 2024 - 05:08 WIB

Resmi Diusung PKB, Kang Asep Japar dan H. Andreas Optimis Menangkan Pilkada Sukabumi

22 Agustus 2024 - 16:39 WIB

Perkuat Kekompakan, Dinas PU Sukabumi Adakan Perlombaan dan Apresiasi Pegawai di HUT Kemerdekaan

20 Agustus 2024 - 04:26 WIB

Dinas PU dan BPBD Bahu-membahu Atasi Longsor di Jalan Gudang-Caringin Kulon

19 Agustus 2024 - 04:19 WIB

Trending di News