catatanjabar.com – Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi daerah bersama Kemendagri RI secara Virtual di Command Center Sekretariat Daerah. Palabuhanratu, Senin (24/10/22).
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota bergerak untuk mengendalikan inflasi, Karena kunci keberhasilan pengendalian inflasi ditentukan dari agregat kerjasama antara Pemerintah Pusat Dan Daerah.
“Tolong jadikan inflasi ini menjadi isu prioritas, inflasi ini bukan main-main. karena ketika inflasi itu terjadi maka akan berdampak kepada pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah” Terangnya.
Mendagri mengatakan, apabila suatu daerah mampu mengatasi inflasi dan stabilitas ketersediaan pangan, maka tugas pemerintah pusat akan lebih ringan juga kebutuhan intervensi dalam melakukan penanganan akan lebih rendah.
“Pemerintah Daerah untuk mengumumkan peningkatakan inflasi kepada Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) akan persentase inflasi di masing-masing daerah setiap bulannya” Ujarnya.
Mendagri secara tegas meminta kepada daerah untuk memprioritaskan penanganan inflasi. Meski masih tergolong ringan dan dapat terkendali namun jangan menyepelekan isu inflasi tersebut.
Usai mengikuti rakor, Sekda Ade Suryaman mengatakan, terdapat 20 komoditas pangan dan 5 komoditas pokok yang menyebabkan inflasi, diantaranya beras, bensin, sewa dan kontrak rumah serta tarif listrik.
“Oleh karena itu Pemerintah Daerah harus melaksanakan operasi pasar melalui satgas untuk mengecek bagaimana stok kebutuhan pangan bisa terkendali” Ungkapnya.
Sambung Sekda Ade, Terjadinya peningkatan inflasi merupakan tanggungjawab bersama, maka dari itu seluruh stakholder terkait untuk terus berikhtiar melakukan langkah dalam menangani inflasi di daerah Kab. Sukabumi.
“Mudah-mudahan di Kab. Sukabumi peningkatan inflasi tidak terjadi, karena dilihat dari stok 20 komoditas insyallah siap, hanya saja tinggal pengecekan dilapangan” Tandasnya.
Facebook Comments Box