Catatanjabar.com – SUKABUMI, UPTD Pekerjaan Umum (PU) Wilayah III Cicurug mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga fasilitas umum, terutama jaringan jalan dan drainase di wilayah tersebut. Kepala UPTD PU Wilayah III Cicurug, Asep Saepuloh, menekankan pentingnya kolaborasi antara pengguna jalan dan pengelola jalan agar infrastruktur yang telah dibangun dapat bertahan lama.
“Jaringan jalan dan irigasi diperuntukkan bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama yang baik antara pengguna dengan pengelola jalan,” ujar Asep Saepuloh.
Salah satu permasalahan yang sering ditemukan di lapangan adalah pembuangan air rumah tangga ke saluran jalan. Kebiasaan ini dapat mempercepat kerusakan aspal, mengingat air merupakan musuh utama bagi permukaan jalan.
“Jalan beraspal sangat sensitif terhadap air. Jika air sering menggenang, lama-kelamaan aspal akan rusak. Masyarakat diharapkan tidak membuang air kotor atau air hujan ke jalan,” jelasnya.
Sebagai solusi, UPTD PU Cicurug menyarankan agar warga membuat sumur resapan atau septic tank yang terpisah dari saluran jalan. “Air buangan rumah tangga sebaiknya dialirkan ke sumuran atau septic tank. Jika air diarahkan ke jalan, selain mengganggu pengguna jalan, juga mempercepat kerusakan lapisan aspal,” tambah Asep.
Selain itu, Asep juga menyinggung pentingnya memperhatikan sempadan bangunan saat mendirikan rumah di tepi jalan. “Jika masyarakat membangun dengan memperhatikan sempadan IMB, ruang untuk saluran drainase bisa tersedia. Kami pun jadi lebih mudah memfasilitasi pejalan kaki dan membangun saluran air,” ucapnya.
Asep berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga infrastruktur publik semakin meningkat. Ia menegaskan, tanpa dukungan warga, upaya pemerintah dalam memperbaiki dan memelihara jaringan jalan akan sulit maksimal.
“Mudah-mudahan masyarakat bisa memahami bahwa menjaga jalan itu sama dengan menjaga kenyamanan bersama. Karena kalau jalan rusak, yang terganggu bukan hanya pemerintah, tapi semua pengguna,” tutupnya.
Red/SNI
